Mengenal Ruam Ketiak: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Ruam ketiak bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu, bahkan menyakitkan. Sering kali, penyebabnya sulit dipahami, tetapi tidak perlu terlalu khawatir. Namun, ada kalanya ruam ketiak cukup parah sehingga memerlukan kunjungan ke dokter. Artikel ini akan membahas penyebab ruam ketiak, cara diagnosis, serta opsi pengobatan yang tersedia.
Di Mana Ruam Ketiak Umumnya Muncul?
Ruam ketiak dapat muncul di area ketiak itu sendiri atau di kulit sekitar area tersebut. Ruam ini dapat terlihat merah atau lebih gelap dari warna kulit alami Anda, bisa berbentuk tonjolan atau datar, dan mungkin memiliki benjolan mirip jerawat. Ruam ini bisa basah atau kering, dan dalam beberapa kasus, bisa mengeluarkan cairan.
Area ketiak sangat rentan terhadap ruam karena terdapat kelenjar keringat apokrin, yaitu jenis kelenjar keringat yang menghasilkan bau. Ketiak juga cenderung tertutup dan gelap, sehingga memudahkan keringat dan minyak menumpuk di lipatan kulit. Menurut Dr. Neil Farnsworth, seorang dermatolog di Westlake Dermatology River Oaks di Houston, Texas, “Ketiak bisa menjadi area yang hangat dan lembap serta rentan terhadap gesekan akibat pergerakan lengan.”
Apa Penyebab Ruam Ketiak?
Ada banyak penyebab potensial dari ruam ketiak, di antaranya:
1. Dermatitis Gesekan
Dermatitis gesekan adalah jenis ruam yang umum terjadi. Juga dikenal sebagai chafing, gesekan yang dihasilkan dari kulit yang saling bergesekan atau dengan pakaian dapat menyebabkan iritasi. Panas dan keringat berlebih dapat memperburuk chafing, begitu juga dengan mencukur, yang menghilangkan lapisan kulit dan membuat ketiak lebih rentan terhadap kerusakan akibat gesekan.
2. Dermatitis Kontak
Ada dua jenis dermatitis kontak: dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Dermatitis kontak iritan terjadi ketika penghalang kulit terganggu oleh bahan dalam produk, seperti pembersih, deodoran, atau bahkan pakaian. Di sisi lain, dermatitis kontak alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap suatu bahan, yang menyebabkan ruam.
3. Infeksi Jamur
Kelembapan berlebih akibat keringat dapat mendorong pertumbuhan jamur berlebih, seperti Candida albicans, yang dapat menyebabkan infeksi jamur. Infeksi jamur sering kali muncul sebagai ruam merah cerah dengan benjolan dan pustula di pinggirnya.
4. Hidrosadenitis Supurativa
Hidrosadenitis supurativa adalah kondisi kulit yang ditandai dengan benjolan nyeri di kulit. Kondisi ini lebih umum terjadi pada individu kulit hitam dan lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria.
5. Folikulitis
Mencukur dapat menyebabkan folikulitis, yaitu kondisi di mana bakteri masuk ke folikel rambut, menyebabkan infeksi dan peradangan. Folikulitis dapat lebih umum terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau menderita diabetes tipe 2.
6. Dermatitis Atopik (Eksim)
Kondisi kulit inflamasi ini, yang bisa bersifat genetik, juga dapat muncul di ketiak. Eksim suka muncul di lipatan kulit, dan ketiak adalah salah satu tempat yang mungkin terlihat.
7. Psoriasis Invers
Psoriasis invers adalah jenis psoriasis yang menyebabkan ruam nyeri di lipatan kulit seperti ketiak. Siapa saja dapat mengalami psoriasis invers, tetapi Anda mungkin lebih rentan jika mengonsumsi alkohol, merokok, mengalami stres, atau memiliki riwayat psoriasis dalam keluarga.
8. Gejala Sifilis
Gejala infeksi menular seksual ini dapat mulai sebagai luka di area genital dan dapat berkembang menjadi ruam kulit, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, dan kelelahan. Ruam sifilis dapat muncul di ketiak dan terlihat sebagai pertumbuhan halus yang mungkin mengeluarkan cairan.
9. Beberapa Jenis Kanker
Ruam ketiak adalah gejala yang cukup jarang terjadi dari beberapa jenis kanker. Penyakit Paget ekstramammary (EMPD), kondisi kulit langka yang dapat terkait dengan kanker, dapat muncul sebagai ruam merah, bersisik, atau gatal di ketiak.
Apakah Ruam Ketiak Serius?
Banyak ruam ketiak bersifat tidak berbahaya (meskipun seringkali tidak nyaman). Anda dapat menggunakan metode perawatan konservatif seperti salep topikal dan menghindari bahan yang mengiritasi. Namun, jika gejala Anda tidak membaik atau semakin parah, penting untuk membuat janji dengan dokter.
Ruam ketiak bisa menjadi serius jika Anda mengalami hidrosadenitis supurativa, di mana benjolan dapat berkembang menjadi abses atau kantung nanah, yang dapat menyebabkan jaringan parut dan terowongan nyeri di bawah kulit.
Apakah Saya Perlu Diagnosis untuk Ruam Ketiak?
Ruam ketiak cukup mudah dikenali. Banyak penyebab ruam ketiak tidak memerlukan diagnosis dokter dan dapat diobati di rumah. Namun, jika Anda mengalami benjolan yang menyakitkan, infeksi, atau demam, atau jika Anda merasa tidak enak badan akibat ruam tersebut, sebaiknya hubungi penyedia layanan kesehatan.
Bagaimana Cara Mengobati Ruam Ketiak?
Banyak ruam ketiak dapat diobati di rumah. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:
-
Mengoleskan Salep Penyembuh Kulit: Salep untuk ruam popok yang mengandung zinc oxide dapat membantu merawat dan melindungi kulit ketiak yang sensitif dari iritasi.
- Menghindari Bahan yang Mengiritasi: Periksa label bahan pada produk perawatan kulit yang bersentuhan dengan ketiak, termasuk deodoran, sabun mandi, dan lotion. Hindari produk yang mengandung pewangi, pengawet, dan propilen glikol.
Jika langkah-langkah ini tidak membantu atau ruam semakin parah, segera temui dokter atau dermatologis bersertifikat untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Apakah Ada Komplikasi Terkait Ruam Ketiak?
Beberapa ruam dapat menyebabkan komplikasi, tergantung pada penyebabnya. Misalnya, hidrosadenitis supurativa dapat membatasi gerakan lengan dan mungkin memerlukan pembedahan untuk mengeringkan benjolan yang menyakitkan.
Pencegahan
Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk merawat kulit ketiak dan mencegah ruam. Pertama, cuci dengan sabun antibakteri dan eksfoliasi secara lembut dengan sikat tubuh. Menggunakan sikat ini satu hingga tiga kali seminggu dapat membantu mengurangi bakteri dan membersihkan produk dari kulit sebelum mengaplikasikan deodoran.
Memakai pakaian yang bernapas, mengganti pakaian yang basah, dan segera mencuci keringat dari kulit juga dapat membantu mencegah masalah ketiak.
Kesimpulan
Ketiak adalah area yang rentan terhadap ruam karena lingkungan yang gelap dan lembap serta gesekan dengan kulit dan pakaian. Sebagian besar ruam ketiak bersifat ringan dan dapat diatasi dengan langkah-langkah perawatan kulit sederhana. Namun, jika langkah-langkah tersebut tidak memperbaiki ruam dan Anda mengalami gejala tambahan, seperti demam, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.