Deprecated: Creation of dynamic property Penci_AMP_Post_Template::$ID is deprecated in /home/googo.my.id/public_html/wp-content/plugins/penci-soledad-amp/includes/class-amp-post-template.php on line 46

Deprecated: Creation of dynamic property Penci_AMP_Post_Template::$post is deprecated in /home/googo.my.id/public_html/wp-content/plugins/penci-soledad-amp/includes/class-amp-post-template.php on line 47
Makanan Ultraprocessed dan Hubungannya dengan Penumpukan Lemak di Paha – Destinasi Wisata Indonesia

Makanan Ultraprocessed dan Hubungannya dengan Penumpukan Lemak di Paha

Makanan ultraprocessed, seperti minuman bersoda manis, mungkin menjadi penyebab penumpukan lemak di otot paha dan meningkatkan risiko nyeri lutut, menurut sebuah studi terbaru. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi banyak makanan ultraprocessed cenderung memiliki lebih banyak lemak di otot paha mereka, terlepas dari seberapa banyak mereka berolahraga atau jumlah kalori yang mereka konsumsi.

Studi ini mengungkapkan bahwa konsumsi tinggi makanan ultraprocessed berhubungan dengan apa yang disebut sebagai “degenerasi otot lemak”. Penelitian ini disampaikan dalam pertemuan tahunan Radiological Society of North America dan belum dipublikasikan di jurnal medis atau melalui proses tinjauan sejawat yang biasanya dilakukan untuk memverifikasi validitas temuan.

Para peneliti menganalisis data dari hampir 700 orang dewasa yang menyelesaikan kuesioner diet dan menjalani pemeriksaan pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk menilai akumulasi lemak di jaringan otot paha mereka. Rata-rata peserta berusia 60 tahun dan sebagian besar memiliki berat badan berlebih berdasarkan indeks massa tubuh (BMI) mereka. Sekitar 40 persen dari makanan yang mereka konsumsi dalam setahun terakhir adalah makanan ultraprocessed, yang berarti mengandung sedikit atau tidak ada bahan dari makanan nabati atau hewani utuh dan telah diproses secara industri, diberi rasa atau warna buatan, atau diubah secara kimia.

Berbagai jenis makanan yang diproduksi secara massal bisa termasuk dalam kategori ultraprocessed, seperti sereal sarapan, margarin, camilan kemasan, hot dog, minuman ringan, minuman energi, permen, makanan penutup, pizza beku, makanan siap saji, dan roti yang diproduksi secara massal.

Mereka yang mengonsumsi makanan ultraprocessed dalam jumlah tinggi memiliki akumulasi lemak yang jauh lebih signifikan di dalam jaringan otot paha dibandingkan dengan individu yang mengonsumsi sedikit makanan ultraprocessed. Untuk memberikan gambaran mengenai dampak makanan ultraprocessed pada kualitas jaringan otot, peneliti membagikan temuan rinci untuk dua peserta wanita yang keduanya obesitas. Satu wanita mengonsumsi makanan ultraprocessed sebanyak 68 persen dari dietnya, dan jaringan ototnya mengandung lebih banyak lemak dibandingkan wanita lainnya yang hanya mengonsumsi 36 persen makanan ultraprocessed.

Kelebihan lemak di otot paha dapat meningkatkan risiko osteoartritis lutut, yaitu degenerasi pada sendi lutut yang lebih umum terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Mengurangi konsumsi makanan ultraprocessed mungkin menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko mengembangkan osteoartritis lutut, menurut Dr. Zehra Akkaya, penulis studi dan peneliti di departemen radiologi dan pencitraan biomedis di University of California, San Francisco.

Untuk menjaga kesehatan tubuh, fokuslah pada makanan utuh dan protein tanpa lemak. Ada hubungan yang jelas antara kualitas jaringan otot dan pola makan, menurut Connie Diekman, RD, LD, seorang konsultan makanan dan nutrisi. Dia menjelaskan bahwa massa otot memerlukan kalori dan protein yang cukup. Memilih makanan dengan kualitas nutrisi yang rendah akan menyulitkan tubuh untuk mempertahankan massa otot yang memadai, sehingga lebih mudah terjadi penumpukan lemak di otot tersebut. Otot yang lebih lemah merupakan penyebab utama masalah kesehatan sendi dan nyeri.

Cara terbaik untuk menjaga kesehatan otot adalah dengan mendapatkan banyak karbohidrat dari biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran, serta protein dari sumber hewani tanpa lemak yang seimbang dengan protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Kualitas otot dalam tubuh, bersama dengan kesehatan tulang, sangat terkait dengan cara kita memberi energi pada tubuh. Jika kita memilih makanan dengan nutrisi yang lebih rendah, kesehatan tubuh akan terpengaruh secara negatif.

Dengan mengurangi konsumsi makanan ultraprocessed dan beralih ke pilihan makanan yang lebih sehat, kita tidak hanya dapat meningkatkan kualitas otot tetapi juga mengurangi risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti osteoartritis lutut. Jadi, mari mulai membuat pilihan yang lebih baik untuk pola makan kita demi kesehatan yang lebih baik!

Related posts

6 Alasan Medis Penting untuk Melakukan Aborsi

Mengelola Sindrom Terowongan Karpal bagi Penderita ATTRCM

Hidradenitis Suppurativa Apakah Bisa Terjadi di Area Vagina