Prediabetes adalah kondisi di mana kadar glukosa darah Anda lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai level yang diidentifikasi sebagai diabetes. Meskipun pred diabetes bukanlah penyakit, kondisi ini menjadi faktor risiko untuk diabetes tipe 2 dan sering kali dapat diubah melalui perubahan gaya hidup. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu pred diabetes, penyebab, gejala, cara diagnosis, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
Kadar glukosa darah yang sehat biasanya berkisar antara 70 hingga 99 miligram per desiliter (mg/dL) saat berpuasa. Jika kadar glukosa puasa Anda berada di antara 110 hingga 125 mg/dL, dokter Anda dapat mendiagnosis Anda dengan pred diabetes. Selain itu, hasil tes hemoglobin A1C antara 5,7 hingga 6,4 persen juga menunjukkan adanya pred diabetes, sementara hasil 6,5 persen atau lebih menunjukkan diabetes.
Mengapa Prediabetes Penting untuk Diketahui?
Mendapatkan diagnosis pred diabetes adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Kondisi ini memberikan peringatan bahwa diabetes dapat berkembang jika Anda tidak mengambil tindakan untuk mengelola kadar gula darah Anda. Sekitar 70 persen orang dengan pred diabetes akan berkembang menjadi diabetes tipe 2, tetapi dengan pola makan yang sehat, olahraga, dan manajemen berat badan, Anda dapat menunda atau bahkan mencegah perkembangan tersebut.
Gejala Prediabetes
Salah satu tantangan terbesar dari pred diabetes adalah bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya, karena sering kali tidak menunjukkan gejala. Namun, jika gejala muncul, Anda mungkin merasa:
– Lebih lapar atau haus dari biasanya
– Sering buang air kecil
– Mengalami penambahan atau penurunan berat badan yang tidak terduga
– Merasa lemah dan lelah
– Berkeringat lebih dari biasanya
– Mengalami penglihatan kabur
– Luka dan memar yang lebih lama sembuh
– Infeksi kulit yang sering
– Gusi berdarah
– Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
Penyebab dan Faktor Risiko
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena pred diabetes, antara lain:
– Indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25
– Tekanan darah tinggi
– Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2
– Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
– Tingkat aktivitas fisik yang rendah
– Sleep apnea
– Kadar kolesterol HDL rendah
– Riwayat diabetes gestasional
– Kebiasaan merokok
– Etnisitas, seperti keturunan Afrika-Amerika, Hispanik, Penduduk Asli Amerika, atau Asia-Pasifik
Diagnosis Prediabetes
Jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk pred diabetes setiap tiga tahun mulai usia 30 hingga 45 tahun. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes lebih awal atau lebih sering jika Anda memiliki gejala atau faktor risiko diabetes tipe 2. Beberapa tes darah yang digunakan untuk mendiagnosis pred diabetes meliputi:
1. Tes Glukosa Puasa: Mengukur kadar glukosa setelah berpuasa selama 12 jam. Hasil antara 100 hingga 125 mg/dL menunjukkan pred diabetes.
2. Tes Toleransi Glukosa Dua Jam: Mengukur kadar glukosa sebelum dan setelah mengonsumsi 75 gram glukosa. Hasil antara 140 hingga 199 mg/dL menunjukkan pred diabetes.
3. Tes Hemoglobin A1C: Mengukur rata-rata kadar gula darah selama dua hingga tiga bulan. Hasil antara 5,7 hingga 6,4 persen menunjukkan pred diabetes.
4. Tes Glukosa Plasma Acak: Tes darah yang diambil kapan saja, dengan hasil antara 140 hingga 199 mg/dL menunjukkan pred diabetes.
Pencegahan Prediabetes
Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko pred diabetes:
– Menjaga berat badan yang sehat: Usahakan untuk mempertahankan berat badan ideal.
– Mengadopsi pola makan sehat: Fokus pada makanan bergizi dan seimbang, seperti sayuran non-starchy, karbohidrat berkualitas, lemak sehat, dan protein nabati.
– Berolahraga secara teratur: Usahakan untuk melakukan minimal 150 menit aktivitas fisik sedang setiap minggu.
– Menghindari kebiasaan merokok: Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
– Melakukan pemeriksaan rutin: Jika Anda memiliki faktor risiko, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
– Mengelola tekanan darah dan kadar kolesterol: Pastikan untuk menjaga kadar tekanan darah dan kolesterol dalam batas normal.
Perubahan Gaya Hidup untuk Prediabetes
Pengobatan pred diabetes bertujuan untuk menstabilkan atau menurunkan kadar glukosa darah guna mencegah atau menunda perkembangan diabetes tipe 2. Perubahan gaya hidup sangat penting dalam pengelolaan pred diabetes. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:
1. Perubahan Diet: Fokus pada makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Batasi konsumsi makanan olahan dan tinggi gula.
2. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Cobalah untuk berjalan cepat, berlari, atau berpartisipasi dalam aktivitas fisik lainnya.
3. Manajemen Berat Badan: Penurunan berat badan sebesar 5 hingga 7 persen dari berat badan dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 secara signifikan.
Kesimpulan
Prediabetes adalah kondisi yang dapat menjadi tanda peringatan bagi Anda. Meskipun tidak ada gejala yang jelas, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kondisi ini lebih awal. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menjaga pola makan yang baik, Anda dapat mencegah perkembangan diabetes tipe 2 dan meningkatkan kesehatan jangka panjang Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang pred diabetes, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.