Diabetes tipe 2 adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, sering kali terkait dengan pola makan dan kebiasaan berolahraga. Salah satu komplikasi yang umum terjadi akibat diabetes tipe 2 adalah neuropati diabetik, yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kesemutan atau mati rasa pada kaki. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang neuropati diabetik, penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola gejala ini.
Neuropati diabetik terjadi ketika saraf dalam tubuh mengalami kerusakan akibat tingginya kadar gula darah. Sekitar setengah dari orang dengan diabetes akan mengalami beberapa bentuk neuropati, dan gejala ini biasanya dirasakan secara merata di kedua kaki. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk mati rasa, kesemutan, sensasi terbakar, sensitivitas ekstrem, dan kadang-kadang nyeri tajam.
Ada beberapa jenis neuropati yang perlu diketahui:
1. Neuropati Perifer: Jenis ini terjadi ketika saraf di kaki dan kaki bagian bawah mengalami kerusakan, dan kadang-kadang juga dapat mempengaruhi tangan dan lengan.
2. Neuropati Otonom: Saraf dalam sistem saraf otonom, yang mengatur tekanan darah, detak jantung, keringat, dan fungsi pencernaan, juga dapat terpengaruh.
3. Neuropati Fokus: Jenis ini menyebabkan kerusakan pada saraf tunggal, sering kali di tangan, kepala, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
4. Neuropati Proksimal: Ini adalah jenis yang jarang terjadi dan mempengaruhi saraf di pinggul, bokong, atau paha.
Kesemutan pada kaki akibat neuropati diabetik dapat bervariasi dalam intensitas dan kualitas, yang sering kali berdampak pada kehidupan sehari-hari. Menurut Dr. Joel Zonszein, seorang profesor emeritus di Albert Einstein College of Medicine, kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi saraf dengan berbagai cara, termasuk:
– Kerusakan Saraf: Penumpukan gula dapat menjadi racun bagi sel-sel saraf, menyebabkan kerusakan.
– Stres Oksidatif: Kadar gula darah yang tinggi dapat memicu stres oksidatif, yang berpotensi merusak saraf.
– Peradangan: Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan peradangan, yang dapat merusak saraf.
– Kerusakan Selubung Myelin: Selubung pelindung yang melindungi serat saraf dapat rusak akibat tingginya kadar gula darah.
– Sirkulasi yang Terganggu: Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah, yang berdampak pada kesehatan saraf.
Pengelolaan kesemutan dan nyeri pada kaki sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Kesemutan ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf terpanjang dalam tubuh, yang menuju ke jari kaki. Jika tidak ditangani, neuropati dapat menyebabkan luka pada kaki, keruntuhan kaki dan pergelangan kaki, bahkan amputasi pada beberapa pasien.
Diagnosis yang akurat sangat penting. Dokter perlu memastikan bahwa tidak ada penyebab lain yang mungkin, seperti masalah pinggul, nyeri punggung bawah, stenosis spinal, atau saraf terjepit. Setelah diagnosis yang tepat ditegakkan, strategi pengobatan dan pencegahan dapat dimulai.
Pengendalian Kadar Gula Darah
Salah satu aspek terpenting dalam mengelola neuropati diabetik adalah menjaga kadar gula darah tetap optimal. Kontrol gula darah yang baik dapat mencegah atau memperlambat perkembangan kerusakan saraf dan bahkan dapat memperbaiki beberapa gejala neuropati yang sudah ada. Beberapa cara untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali meliputi:
– Mengikuti pola makan sehat yang kaya sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
– Melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membakar kelebihan gula dan menjaga berat badan.
– Mengelola stres dengan latihan relaksasi seperti meditasi dan yoga.
– Tidur yang cukup, karena kurang tidur dapat meningkatkan kadar gula darah.
– Memantau kadar gula darah secara rutin untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi kadar gula.
– Mengonsumsi obat diabetes sesuai anjuran dokter.
American Diabetes Association merekomendasikan agar orang dengan diabetes melakukan tes hemoglobin (A1C) setidaknya dua kali setahun untuk memantau rata-rata kadar gula darah selama dua hingga tiga bulan terakhir.
Pengobatan
Beberapa obat dapat membantu meredakan nyeri neuropati. Dokter mungkin menyarankan:
– Antidepresan, seperti duloxetine atau amitriptyline.
– Antikonvulsan, seperti gabapentin atau pregabalin.
– Krim capsaicin yang dapat mengurangi sensasi nyeri saat dioleskan ke kulit.
– Krim atau plester yang mengandung lidokain.
Meskipun obat-obatan ini dapat membantu meredakan nyeri, mereka tidak dapat membalikkan kerusakan saraf yang telah terjadi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan pengobatan yang paling sesuai.
Perawatan Kaki
Neuropati pada kaki dapat meningkatkan risiko komplikasi lainnya, seperti luka terbuka yang disebut ulkus. Ketidakmampuan untuk merasakan cedera dapat memperburuk masalah. Jika tidak ditangani, ulkus diabetik dapat menyebabkan infeksi serius atau penyembuhan yang buruk, bahkan amputasi.
Berikut adalah beberapa cara untuk merawat kaki Anda jika Anda mengalami neuropati:
– Lakukan pemeriksaan kaki secara menyeluruh setidaknya sekali setahun.
– Periksa kaki setiap hari untuk melihat adanya lecet, luka, memar, atau tanda-tanda infeksi.
– Jaga kebersihan dan kekeringan kaki.
– Gunakan pelembap untuk mencegah kulit pecah-pecah, tetapi hindari mengoleskan lotion di antara jari-jari kaki.
– Potong kuku kaki dengan hati-hati.
– Kenakan kaus kaki yang bersih dan kering.
– Gunakan sepatu yang tertutup dan nyaman untuk melindungi kaki.
Dengan memahami dan mengelola diabetes tipe 2 serta dampaknya terhadap kesehatan saraf, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik. Jika Anda mengalami gejala yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.