Deprecated: Creation of dynamic property Penci_AMP_Post_Template::$ID is deprecated in /home/googo.my.id/public_html/wp-content/plugins/penci-soledad-amp/includes/class-amp-post-template.php on line 46

Deprecated: Creation of dynamic property Penci_AMP_Post_Template::$post is deprecated in /home/googo.my.id/public_html/wp-content/plugins/penci-soledad-amp/includes/class-amp-post-template.php on line 47
Terapi Cahaya Cerah: Solusi Baru untuk Depresi Sepanjang Tahun – Destinasi Wisata Indonesia

Terapi Cahaya Cerah: Solusi Baru untuk Depresi Sepanjang Tahun

Terapi Cahaya Cerah: Solusi untuk Depresi Sepanjang Tahun

Depresi adalah salah satu masalah kesehatan mental yang semakin banyak dibicarakan di masyarakat. Meskipun sering kali dikaitkan dengan perubahan musim, terutama selama bulan-bulan gelap di musim dingin, ternyata depresi dapat dialami sepanjang tahun. Salah satu solusi yang mulai mendapatkan perhatian adalah terapi cahaya cerah (bright light therapy), yang dikenal efektif untuk mengatasi depresi musiman. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi ini juga dapat memberikan manfaat bagi mereka yang mengalami depresi non-musiman.

Apa Itu Terapi Cahaya Cerah?

Terapi cahaya cerah adalah pengobatan yang melibatkan paparan cahaya yang sangat terang, biasanya dari lampu khusus yang dirancang untuk terapi. Lampu ini memiliki kecerahan sekitar 10.000 lux, yang setara dengan cahaya alami pada siang hari yang cerah. Terapi ini biasanya dilakukan selama minimal 30 menit setiap hari, dan dapat dilakukan sambil melakukan aktivitas lain seperti membaca atau makan, asalkan mata tetap terbuka.

Penelitian Terbaru tentang Terapi Cahaya Cerah

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam JAMA Psychiatry pada 2 Oktober menunjukkan bahwa terapi cahaya cerah dapat memberikan manfaat signifikan bagi individu dengan depresi non-musiman. Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis data dari 858 orang dewasa yang mengalami depresi non-musiman, yang diambil dari 11 uji klinis. Peserta dibagi secara acak untuk menerima terapi cahaya cerah, baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan antidepresan, atau dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima pengobatan, plasebo, atau terapi cahaya merah redup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang menerima terapi cahaya cerah lebih dari dua kali lipat lebih mungkin melaporkan pengurangan gejala depresi atau mengalami remisi, yaitu kembali ke tingkat fungsi sosial yang normal. Selain itu, untuk pengobatan yang berlangsung kurang dari empat minggu, mereka yang menerima terapi cahaya cerah tiga kali lebih mungkin mengalami perbaikan gejala atau remisi. Sementara itu, untuk pengobatan yang berlangsung lebih dari sebulan, kemungkinan perbaikan atau remisi gejala menjadi dua kali lipat.

Artur Menegaz de Almeida, penulis utama studi ini dari Universitas Federal Mato Grosso di Brasil, menyatakan bahwa durasi terapi cahaya cerah selama satu minggu mungkin sama efektifnya dengan enam minggu terapi. Ini menunjukkan bahwa terapi cahaya cerah bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel dan mungkin lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Cara Kerja Terapi Cahaya Cerah

Terapi cahaya cerah berfungsi dengan cara meniru cahaya alami yang dapat mempengaruhi ritme sirkadian tubuh kita. Ritme sirkadian adalah jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun, serta produksi hormon yang berhubungan dengan suasana hati. Dengan mengatur ritme ini, terapi cahaya cerah dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi.

Dokter Raymond Lam, seorang profesor psikiatri di Universitas British Columbia, menyarankan agar terapi cahaya cerah dilakukan pada pagi hari. Ini karena paparan cahaya cerah di pagi hari membantu menyelaraskan ritme sirkadian dan memicu produksi bahan kimia di otak yang dapat meningkatkan suasana hati. Menurutnya, paparan cahaya cerah di siang hari tidak memiliki efek yang sama, sehingga penting untuk menggunakan terapi ini di waktu yang tepat.

Memilih Lampu Terapi Cahaya yang Tepat

Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba terapi cahaya cerah, penting untuk memilih lampu terapi yang tepat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih lampu terapi:

  1. Kecerahan: Pastikan lampu memiliki kecerahan minimal 10.000 lux untuk mendapatkan efek yang optimal.
  2. Ukuran: Pilih lampu yang cukup besar untuk memberikan pencahayaan yang merata saat Anda duduk beberapa kaki jauhnya.
  3. Penggunaan: Anda tidak perlu menatap lampu secara langsung. Anda bisa melakukan aktivitas lain sambil terpapar cahaya, tetapi pastikan mata Anda tetap terbuka.

Kapan Waktu Terbaik untuk Menggunakan Lampu Terapi?

Waktu terbaik untuk menggunakan lampu terapi adalah di pagi hari. Ini adalah saat yang paling efektif untuk meningkatkan suasana hati dan membantu mengatur ritme sirkadian Anda. Jika Anda menggunakan lampu terapi pada siang hari, efeknya mungkin tidak seoptimal jika digunakan di pagi hari.

Terapi Cahaya Cerah Bukan Pengganti Dokter

Meskipun terapi cahaya cerah menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa ini bukan pengganti konsultasi dengan dokter. Jika Anda mengalami gejala depresi yang parah atau baru pertama kali mengalami gejala tersebut, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.

Dr. Lam juga mengingatkan bahwa bagi individu yang memiliki gangguan bipolar, terapi cahaya cerah dapat menyebabkan perubahan dari depresi menjadi episode hiperaktif, sehingga penting untuk mendapatkan penilaian dari seorang profesional sebelum memulai terapi ini.

Kesimpulan

Terapi cahaya cerah menawarkan harapan baru bagi mereka yang berjuang melawan depresi, baik musiman maupun non-musiman. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja terapi ini dan bagaimana cara menggunakannya dengan efektif, kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup banyak orang. Namun, selalu ingat bahwa terapi ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Related posts

6 Alasan Medis Penting untuk Melakukan Aborsi

Mengelola Sindrom Terowongan Karpal bagi Penderita ATTRCM

Hidradenitis Suppurativa Apakah Bisa Terjadi di Area Vagina