Tren Kematian Kanker Payudara Menurun, Tapi Kasus Baru Justru Meningkat

by rohmat

Deprecated: preg_split(): Passing null to parameter #3 ($limit) of type int is deprecated in /home/googo.my.id/public_html/wp-content/themes/soledad/inc/template-function.php on line 1002

Deprecated: preg_split(): Passing null to parameter #3 ($limit) of type int is deprecated in /home/googo.my.id/public_html/wp-content/themes/soledad/inc/template-function.php on line 1002
4 minutes read

Kanker Payudara: Tren Mortality dan Peningkatan Kasus Baru

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita di seluruh dunia. Meskipun tingkat kematian akibat kanker payudara telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, jumlah kasus baru yang terdiagnosis justru semakin meningkat. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi terkini terkait kanker payudara, serta faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan kasus ini, terutama di kalangan wanita muda.

Penurunan Tingkat Kematian

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam CA: A Cancer Journal for Clinicians, tingkat kematian akibat kanker payudara telah menurun sebesar 44 persen sejak tahun 1989. Penurunan ini telah menyelamatkan sekitar 517.900 nyawa. Peningkatan dalam deteksi dini dan pilihan pengobatan yang lebih baik menjadi faktor utama di balik penurunan ini. Angela Giaquinto, penulis utama studi tersebut dan seorang ilmuwan asosiasi di American Cancer Society, menyatakan bahwa meskipun berita baiknya adalah tingkat kematian terus menurun, tantangan baru muncul dengan meningkatnya jumlah kasus baru, terutama di kalangan wanita muda.

Meningkatnya Kasus Baru

Selama dekade terakhir, insiden kanker payudara, atau jumlah kasus baru yang terdiagnosis, meningkat sebesar 1 persen setiap tahun. Peningkatan ini lebih cepat terjadi di kalangan wanita di bawah usia 50 tahun, dengan laju peningkatan 1,4 persen per tahun. Selain itu, kelompok yang mengidentifikasi diri sebagai Asia-Amerika atau Penduduk Asli Pasifik mengalami peningkatan insiden sebanyak 2,5 hingga 2,7 persen per tahun. Ini menunjukkan bahwa meskipun kematian akibat kanker payudara menurun, tantangan baru muncul dalam bentuk peningkatan jumlah kasus baru.

Ketidaksetaraan dalam Kematian Kanker Payudara

Meskipun tren kematian secara keseluruhan positif, studi tersebut menunjukkan bahwa kemajuan tidak merata di antara berbagai kelompok etnis. Wanita dari suku Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska memiliki kemungkinan 10 persen lebih rendah untuk didiagnosis dengan kanker payudara dibandingkan wanita kulit putih, tetapi mereka 6 persen lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker payudara. Hal ini mungkin disebabkan oleh diagnosis yang lebih lambat, di mana hanya 51 persen wanita asli memiliki mammogram dalam dua tahun terakhir, dibandingkan dengan 68 persen wanita kulit putih.

Selain itu, wanita kulit hitam memiliki tingkat kematian akibat kanker payudara yang 38 persen lebih tinggi dibandingkan wanita kulit putih, meskipun mereka memiliki tingkat insiden yang 5 persen lebih rendah. Wanita kulit hitam juga memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah untuk setiap jenis kanker payudara, kecuali pada kasus yang terlokalisasi, yang merupakan bentuk kanker yang paling awal dan lebih mudah diobati.

Mengapa Wanita Muda Mengalami Kanker Payudara?

Peningkatan kasus kanker payudara di kalangan wanita muda bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Menurut Dr. Dawn Hershman, seorang profesor dan wakil direktur Herbert Irving Comprehensive Cancer Center di Columbia University, perubahan gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik, peningkatan indeks massa tubuh, konsumsi alkohol yang lebih tinggi, stres yang meningkat, dan kurang tidur dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker payudara.

Selain itu, peningkatan dalam skrining juga dapat berkontribusi pada jumlah kasus baru. Dr. Hershman mencatat bahwa peningkatan kesadaran tentang skrining dini, terutama bagi wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara, dapat menyebabkan lebih banyak kasus terdeteksi. Pada awal tahun ini, U.S. Preventive Services Task Force memperbarui pedoman skrining kanker payudara, merekomendasikan agar wanita mulai mendapatkan mammogram setiap dua tahun mulai usia 40 tahun. American College of Radiology juga merekomendasikan untuk memulai skrining pada usia 40 tahun, dengan saran untuk melakukan mammogram tahunan dan memulai lebih awal jika mereka berada dalam kelompok berisiko tinggi.

Pentingnya Deteksi Dini

Deteksi dini sangat penting dalam menangani kanker payudara. Meskipun tidak ada cara untuk mencegah kanker sepenuhnya, deteksi dini adalah langkah terbaik yang dapat diambil. Wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara disarankan untuk berbicara dengan dokter mereka tentang kapan mereka harus mulai skrining, biasanya 10 tahun lebih muda dari usia saat kerabat mereka didiagnosis.

Selain itu, pilihan gaya hidup sehat dapat membantu dalam pencegahan dan meningkatkan peluang kelangsungan hidup jika seseorang didiagnosis dengan kanker payudara. Menjaga berat badan yang sehat, tidak merokok, mengonsumsi diet yang sehat, mengelola stres, dan tidur yang cukup adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko kanker payudara.

Kesimpulan

Kanker payudara tetap menjadi masalah kesehatan yang signifikan, dengan kematian yang menurun namun kasus baru yang terus meningkat. Penting bagi masyarakat untuk menyadari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan insiden kanker payudara, terutama di kalangan wanita muda. Meskipun kemajuan dalam deteksi dini dan pengobatan telah menyelamatkan banyak nyawa, tantangan baru muncul yang memerlukan perhatian dan tindakan. Edukasi tentang skrining, gaya hidup sehat, dan kesadaran akan risiko kanker payudara sangat penting untuk mengurangi dampak penyakit ini di masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik dan tindakan yang tepat, kita dapat terus berjuang melawan kanker payudara dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang terpengaruh.

You may also like

Leave a Comment